Dermoid
`Dermoid adalah suatu kelainan yang choristoma bawaan pada kenyataannya merupakan bagian ektopik
dari kulit. Malformasi ini dapat terletak pada kelopak mata ( palpebral ) pada
bagian palpebral atau bulbar dari penghubung tersebut. Pada kelopak mata ketiga
atau pada kornea tepi limbus dari kelopak mata. Dermoid mata terdiri dari
epitel squamus berlapis-cornified yang dapat berpigmen untuk berbagai derajat
dan terletak di dermis tidak teratur dimana terdapat folikel rambut, kelenjar
keringat dan lemak, dan dalam kasus yang jarang , tulang rawan dan tulang juga
dapat teramati.
Dermoid pada kornea
Gambar 1. Dermoid Pada Kornea
Dermoid
pada kornea merupakan kelainan lapisan kornea yang terjadi
secara congenital dengan karakteristik adanya lapisan meyerupai kulit pada bagian
kornea, konjungtiva atau keduanya. Kasus ini sering terjadi pada hewan, tertuma
pada sapi jenis Hereford dan juga pada anjing dengan lesi yang sering berlokasi
di daerah temporal. Kornea dermoid dapat terjadi unilateral maupun bilateral
serta dapat dengan mudah dilihat bila kelopak mata terbuka. Akan tetapi kasus
dermoid ini dapat menyebabkan iritasi yang sangat sehingga hewan yang mengalami
kasus ini sering diikuti dengan klinis beruapa adanya discharge mukopurulen dan
bleparospasmus. Secara mikroskopis, lesinya berupa sel – sel keratin squamus
epitel ( baik yang berpigmen atau tidak ) menutupi jaringan kulit dengan
folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebacea. Kornea dermoid dapat
diklasifikasikan menjadi dua jenis:
·
Limbal atau epbulbar dermoid, suatu
dermoid yang meliputi sebagian besar atau seluruh kornea atau suatu dermoid
yang meliputi segmen depan seluruh mata.
·
Coloboma, menyajikan kelainan bawaan
yang ditandai dengan tidak adanya kelopak mata dan dapat berada diatas atau di
tutup lebih rendah.
Sejumlah besar kondisi kornea telah
diidentifikasi dalam anjing. Kondisi bawaan termasuk dermoid kornea yang umum.
Meereka biasanya melibatkan kornea dan konjungtiva , selaput mata( membran yang
terlibat dalam mengedip pada kelopak mata ) dan lebih umum disebut kelopak
mata. Dermoid cukup umum di anjing dan biasanya mempengaruhi satu mata. Secara
teknis, dermoid kornea diklasifikasikan sebagai jenis choristoma.choristoma
adalah cacat perkembangan dimana kelompok sel dari satu organ yang terletak di
organ terdekat dimana mereka tidak
termasuk dermoid.
Teknik Operasi
Dermoid
Gambar 2. Pembedahan
Kasus Dermoid
Beberapa kasus yang terjadi pada kasus dermoid penangananya harus
dilaksanakan operasi. Namun pelaksanaannya harus sangat terampil. Jika dermoid
sudah berakar pada kornea, agak sulit penanganannya, sehingga memungkinkan akan
kambuh lagi. Pada kasus dermoid pasien minimal berumur 3 bulan untuk dilakukan
operasi. Salah satu khasus terjadi kasus dermoid adalah
anjing shih tzu yang berumur 8 bulan dengan berat 5 kg. Langkah-langkah
penangannya seperti berikut :
1.
Pasien Harus di anastesi terlebih dahulu dengan menggunakan Xylazine sebesar 0,2 ml + ketamin sebesar 0,2 ml dalam
satu jarum suntik = 0,4 ml IV. (Pedoman adalah 0,25 + 0,25 = 0,5 ml untuk
anjing kg 5)
2.
Setelah 5 menit di injeksikann zoletil(untuk relaksasi otot) 0.1 ml dengan cara intra muscular
3.
Laksanakan pembedahan dengan selang waktu pembedahan adalah kurang
dari 15 menit serta usahakan anjing tidak berkedip.
4. ika pembedahan menggunakan isoflurane(Anastesi
Gas) tidak perlu pemberian zoletil. Namun dalam prosesnya tidak menggunakan
isoflurance, harus diberikan zoletil 0.1 ml setiap kurang lebih 5
menit(tergantung kondisi anjing)
Setelah
Operasi Dermoid
5.
Jahitan pasien dapat dibuka 4 hari setelah penjahitan namun harus
sering diberikan tetes mata selama kurang lebih 1 bulan untuk perawatan serta pasien disarankan untuk tidak
keluar rumah selama 3-4 minggu untuk menghindari iritasi.